PEMBAHASAN sosial
A.
Permasalahan
Sosial Yang Berhubungan Dengan Dunia Pendidikan
Pendidikan sejak dulu
sampai sekarang merupakan
hal terpenting dalam hidup manusia.
Masalah yang dihadapi oleh masyarakat pun bertambah terutama dalam bidang
pendidikan.Pendidikan memberikan kemajuan pemikiran umat manusia, sehingga taraf hidup mereka meningkat. Dalam perkembangannya dari
zaman ke zaman pendidikan berubah
menjadi suatu sistem. Suatu sistem pendidikan yang tersusun secara
sistematis diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003
tentang Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 11 ayat 1, yang
menjelaskan bahwa pendidikan dilaksanakan melalui 3 jalur yaitu pendidikan
formal, nonformal,dan informal. Ketiga jalur pendidikan ini satu sama lain saling berkait
dan membutuhkan untuk
melakukan perubahan sosial
yang terjadi dimasyarakat
kelak. Selain ketiga jalur tersebut anak-anak
Indonesia wajib menempuhpendidikan “wajib belajar 9
tahun.Sistem pendidikan di Indonesia terbagi atas tiga jalur dengan
masing-masing jalur memilikisistem tersendiri, yaitu:
a).
Pendidikan formal adalah
satuan pendidikan yang
diselenggarakan melalui sistempersekolahan yang memiliki ciri-ciri
antara lain terstruktur secara mapan, kurikulum diatursecara nasional, memiliki
jenjang yang mengikat, memiliki aturan yang ketat dalam prosedurpenerimaan
murid baru (rekrutmen warga belajar),
memiliki tata tertib yang ketat
dalamproses belajarnya.
b). Pendidikan nonformal adalah
lembaga pendidikan di luar sistem persekolahan merupakanjalur penyelenggaraan pendidikan
yang berbeda dengan
pendidikan persekolahan. Jalurpenyelenggara pendidikan nonformal
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Tidak terlalu ketat sistem
pembelajaran, baik dari segi waktu, kurikulum, fasilitator,sumber belajar
maupun tempat pembelajaran.
2)
Kurikulum diusahakan dapat
sesuai dengan kebutuhan
balajar.
3)
Fasilitator dan sumber
belajar diusahakan yang
tersedia di lingkungan
sekitar.
4)
Pengaturan waktu disesuaikan
dengan waktu luang
warga belajar.
5)
Tempat belajar disesuaikan
tempat kedekatan warga
belajar.
c). Pendidikan informal adalah
pendidikan yang diselenggarakan oleh keluarga dan berbagaisatuan yang ada
di masyarakat sesuai
dengan kebutuhan belajar
masyarakat.
Pendidikaninformal memiliki ciri
lebih fleksibel dibanding
jalur pendidikan formal
dan pendidikannonformal. Contohnya;
pendidikan dalam keluarga
dapat menyelenggarakan pendidikansendiri di
dalam keluarganya sesuai
kebutuhan belajar
1) Terjadinya tuntutan reformasi disegala bidang termasuk bidang
pendidikanAdapun permasalahan sosial di bidang pendidikan terdiri atas:
Permasalahan Eksternal pendidikan masa kini1. Permasalahan globalisasiBila dikaitkan
dengan dunia pendidikan ,globalisasi pendidikan berarti
terintegrasinyapendidikan kedalam kehidupan global. Sejumlah SMA dan SMK sudah
menerapkansistem manajemen oleh karena itu sudah mulai menjadi permasalahan
dalam bidangpendidikan terutama menyangkut
output pendidikan.telah terjadi
pergeseranparadigma tentang keunggulan suatu wilayah
2. Permasalahan perubahan
sosialFungsi pendidikan pada dewasa ini sebagai agen perubahan sosial , justru
menjadiparadoks. Kenyataan menunjukkan
bahwa perubahan sosial
berjalan lebih cepatdibandingkan upaya
pembaruan dan laju
perubahan sosial sama
artinya denganmenyiapkan
keterbelakangan Permasalahan internal
1. Permasalahan sistem kelembagaan
pendidikanYang dimaksud yaitu adanya dualisme atau bahkan dikotomi antar
pendidikan umumdan pendidikan agama
,bukan hanya karena
hal itu belum
ditemukan solusinyamelainkan juga
karena melahirkan sosok manusia yang pincang.
2. Permasalahan profesionalisme
guruGuru tidak bisa datang dari mana saja tanpa melalui sistem pendidikan
profesi danseleksi yang baik .namun kenyatan di lapangan menunjukkan adanya
guru honoreryang tidak berasal
dari pendidikan guru,yang
memasuki pekerjaan sebagai
gurutanpa melalui seleksi profesi
3. Permasalahan strategi pembelajaran
Menunjukkan praktek pembelajaran lebih banyak menerapkan srategi
pembelajarandari model tradisional ke model baru yang berkaitan dengan
profesionalisme guru
Peran guru BK
dalam menghadapi permasalahan
sosial di bidangpendidikan yaitu:Memfasilitasi siswa
agar mampu mengembangkan
dirinya. Siswa memerlukanbimbingan karena merekaa masih
kurang memiliki pemikiran serta wawasan yang luastentang dirinya dan lingkungan
sosial .selain itu, program bimbingan konseling dapatmencegah dan mengatasi potensi
negatif yang terjadi dalam proses pembelajaran dilingkungan pendidikan
B. PERMASALAHAN SOSIAL DI BIDANG EKONOMI
penghasilan penguasa pribumi makin berkurang. Sudah pasti
keadaan iniakan menimbulkan kegoncangan
dalam kehidupan para penguasapribumi. Di
pihak rakyat, khususnya
para petani dibebani
kewajibanuntuk mengolah
sebagian tanahnya untuk
ditanami dengan tanaman-tanaman eskpor
dan masih harus menyumbangkan
tenaganya secarapaksa kepada
pemerintah kolonial. Hal inilah
yang mengakibatkanruntuhnya
perekonomian rakyat.
1. Masalah kemiskinan
2. Pengangguran dan kesempatan kerja
3. Krisis nilai tukar
4. Profit ekonomi
5. Kebodohan yang merajalela
6. Inflasi
7. Hutang piutang
8. Perbedaan kepentingan dan pendapatan
9. Monopoli
10. Pembangunan yang tidak efektif
11. Krisis BBM
PERAN GURU BK
ATAU KONSELOR DALAM
MENGHADAPI MASALAH DIBIDANG EKONOMI YAITU:
Diperlukan adanya kesadaran dalam diri sendiri
karena dengan adanya kesadaranmaka permasalahan sosisal dapat diatasi
terutama dalam bidang ekonomi. Kita harusmenghimbau orang lain untuk peduli
pada masalah sosial yang terjadi dimana-manaseperti memberikan
penyuluhan-penyuluhan
disekolah atau dilingkunganmasyarakat. Sebagai
wujud kepedulian terhadap
masalah sosial yang terjadi di lingkungan masyarakat.
C. PERMASALAHAN SOSIAL DI BIDANG POLITIK
Masalah di bidang politik
itu menyangkut masalah
yang terjadi pada pemerintahyang bersifat umum diantaranya
seperti pada kegiatan pemilu banyak sekali partaiyang berebut kursi yang terkadan dilakukan persaingan secara
tidak sehat sepertibentuk kecurangan suara dan saling menjatuhkan satu sama
lain . masalah lain yaituKKN( Korupsi,kolusi, dan nepotisme.Peran guru bk atau
konselor dalam menghadapi permasalahan di bidang politikyaitu:Melakukan interaksi
dengan pemerintah dalam
rangka proses pembuatan
danpelaksanaan keputusan yang
mengikat tentang kebaikan
bersama .danberkomunikasi dengan
mereka dalam rangka penanggulangan masalah sosial yangtimbul di masyarakat.
KESIMPULAN
Pendidikan adalah suatu upaya yang sadar dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan individuagar dapat menentukan kehidupan secara mandiri.
Pendidikan didefinisikan oleh siapapunmenurut aliran maupun dapat dianalisis
berdasarkan suatu system. Analisis terhadap systempendidikan dapat
dilakukan dari input,
output dan outcome,
dimana input sangatmenentukan proses pendidikan dan proses
akan menentukan output pendidikan
Diperlukanadanya kesadaran dalam
diri sendiri karena
dengan adanya kesadaran
makapermasalahan sosisal dapat
diatasi terutama dalam
bidang ekonomi. Kita
harusmenghimbau orang lain untuk peduli pada masalah sosial yang terjadi
dimana-manaseperti memberikan penyuluhan-penyuluhan disekolah atau
dilingkunganmasyarakat.
Sebagai wujud kepedulian
terhadap masalah sosial
yang terjadi dilingkungan masyarakatKita harus mempunyai
kesadaran bahwa pendidikan dan perubahan social memilikikaitan yang sangat
kuat. Pendidikan dapat menimbulkan perubahan dalam masyarakat dansebaliknya,
jika masyarakat mengalami perubahan, secara tidak langsung system
pendidikanjuga mengalami perubahan.Kita juga harus bisa melaksanakan system
pendidikan denganbaik. Karena dalam
pendidikan memerlukan waktu
yang sangat panjang
dan sangatdipengaruhi oleh
banyak faktor yang tidak
dapat terdeteksi secara
dini.Pendidikan dasarpada
hakikatnya merupakan pendidikan yang memberikan kesanggupan pada peserta
didikbagi perkembangan kehidupanya baik
untuk pribadi maupun masyarakat. Oleh karena itusetiap warga
negara harus diberi
kesempatan yang seluas-luasnya untuk memperoleh pendidikan
dasar(wajib belajar 9 tahun).
Permasalahan pendidikan di
Indonesia masa kini sesungguhnya sangat kompleks. Makalah ini dengan segala
keterbatasannya, hanya sempat menyoroti beberapa diantaranya yang dikelompokkan
menjadi dua kategori, yaitu permasalahan eksternal dan internal. Dalam
permasalahan eksternal di bahas masalah globalisasi dan masalah perubahan
social sebagai lingkungan pendidikan.
Sedangkan menyangkut
permasalahan internal disoroti masalah system kelemahan (dialisme dikotomi),
profesionalisme guru, dan strategi pembelajaran. Dari pemahaman terhadap
sejumlah permasalahan dimaksud di atas dapat disimpulkan bahwa berbagai
permasalahan pendidikan yang komplek itu, baik eksternal maupun internal adalah
saling terkait.
Hal ini tentu saja
menyarankan bahwa pemecahan terhadap permasalahan-permasalahan pendidikan tidak
bisa dilakukan secara parsial; yang merupakan pendekatan terpadu. Bagaimanapun,
permasalahan-permasalahan di atas yang belum merupakan daftar lengkap, harus
kita hadapi dengan penuh tanggung jawab. Sebab, jika kita gagal menemukan
solusinya maka kita tidak bisa berharap pendidikan nasional akan mampu bersaing
secara terhormat di era globalisasi dewasa ini.
Sebagai insan yang
berpendidikan, kita tentu masih terus berharap akan datangnya perubahan
fundamental terhadap sistem pendidikan kita. rasa optimis menatap masa depan
wajib terbersit di lubuk hati kita semua, meskipun banyak sekali problem yang
belum terentaskan. Rasa optimis menjadi “kata kunci” (key word) bagi semua
idealisme perubahan itu. Seperti Paulo freire yang telah berhasil memerdekakan
rakyat Brazil dari buta huruf, keterbelakangan, dan kemiskinan. Kita tidak bisa
membayangkan, betapa besar rasa optimis seorang Freire sewaktu berjuang dengan
sekuat tenaga dan pikirannya untuk membebaskan rakyat Brazil dari buta huruf,
keterbelakangan, dan kemiskinan itu.
Meskipun banyak problem
yang dihadapi oleh pendidikan nasional, namun itu semua tidak boleh menyurutkan
semangat kita. Bagaimanapun juga, pendidikan nasional merupakan investasi bagi
masa depan bangsa. Sebab, melalui pendidikan nasional, masa depan bangsa sedang
dirancang sebaik mungkin dengan cara mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang
tidak kalah kualitasnya dengan negara-negara lain. Kita perlu mengingat kembali
kata Cicero, “Pekerjaan apakah yang lebih mulia, atau yang lebih bernilai bagi
negara, daripada mengajar generasi yang sedang tumbuh?”.
Dengan demikian, sebagai
seorang yang berada di dunia pendidikan kita tidak perlulah merasa putus asa.
Ini seperti yang dikatakan oleh Suyanto (2006: ), Sitem pendidikan nasional
sedang beranjak menuju perubahan. Akan tetapi, perubahan itu jelas tidak bisa
dalam sekali waktu yang langsung memperlihatkan hasil secara maksimal. Sebab,
mengelola sistem pendidikan nasional ibarat menanam modal (investasi) untuk
jangka panjang. Tetapi wujud keberhasilannya tidak seketika. Jika investasi
dalam bentuk bisnis jelas akan menghasilkan untung-rugi secara riil, karena
dapat diukur dengan besarnya nominal rupiah. Namun investasi pendidikan adalah
berbentuk kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang riil bagi generasi bangsa.
Karena tujuan nasional pendidikan kita adalah untuk membangun mentalitas yang
berkarakter.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar